goexport.org – Bisnis ekspor belakangan ini lagi naik daun banget, apalagi buat produk hasil pertanian seperti jahe. Si rimpang yang punya banyak manfaat buat kesehatan ini ternyata punya nilai jual tinggi di luar negeri, lho! Banyak negara seperti Jepang, Amerika, dan Jerman yang rutin impor jahe dari Indonesia. Nah, kalau kamu tertarik dan lagi cari tahu cara ekspor jahe, tenang aja di artikel ini kita bahas langkah-langkahnya secara lengkap dan santai.
Baca juga: Panduan Cara Ekspor Briket – Syarat, Dokumen & Tips Suksesnya
Kenapa Jahe Indonesia Banyak Diminati?
Sebelum bahas teknis ekspor, penting banget tahu dulu kenapa jahe lokal begitu dicari.
Indonesia dikenal punya tanah yang subur dan iklim tropis yang pas banget buat tanaman rimpang seperti jahe. Selain aromanya lebih kuat, cita rasanya juga khas itulah yang bikin jahe Indonesia disukai pasar mancanegara.
Beberapa jenis jahe yang sering diekspor

- Jahe gajah (big ginger): Ukurannya besar, cocok untuk industri minuman dan olahan.
- Jahe emprit: Kecil tapi aromanya tajam, sering dicari untuk jamu.
- Jahe merah: Kaya manfaat, banyak dicari untuk produk herbal dan kesehatan.
Cara Ekspor Jahe ke Luar Negeri untuk Pemula

Berikut panduan lengkapnya
- Lakukan Riset Pasar Tujuan Ekspor
Langkah pertama dalam cara ekspor jahe adalah riset pasar.
Kamu harus tahu negara mana yang paling banyak butuh jahe dan jenis jahe seperti apa yang mereka cari.
Misalnya:
- Jepang suka jahe segar dan jahe merah untuk makanan serta minuman hangat.
- Amerika Serikat cenderung impor jahe bubuk dan ekstrak jahe untuk produk suplemen.
- Timur Tengah banyak pakai jahe untuk minuman herbal tradisional.
Kamu bisa mulai riset lewat situs resmi seperti:
- trademap.org → untuk lihat data ekspor jahe dunia.
- kemendag.go.id → untuk info kebijakan ekspor dan negara tujuan potensial.
- inaexport.id → platform resmi pemerintah buat mencari buyer luar negeri.
Riset ini penting banget biar kamu tahu harga pasar, volume permintaan, dan preferensi buyer di tiap negara.
- Pastikan Kualitas Jahe Sesuai Standar Ekspor
Setiap negara punya standar kualitas yang ketat, terutama buat produk pertanian seperti jahe.
Berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan:
- Jahe harus bersih, bebas tanah dan jamur.
- Tidak boleh busuk atau terlalu muda saat dipanen.
- Kadar air di bawah 10% untuk jahe kering, biar nggak cepat rusak.
- Bebas dari pestisida atau bahan kimia berlebihan.
Tips tambahan:
- Gunakan proses sortasi (pemilahan) berdasarkan ukuran dan kualitas.
- Lakukan pengeringan alami atau oven untuk jahe yang mau diekspor dalam bentuk kering.
- Simpan dalam ruangan yang bersih dan kering sebelum dikemas.
Semakin bagus kualitasnya, semakin besar peluang kamu dapat harga tinggi dari buyer luar negeri.
- Lengkapi Dokumen dan Legalitas Ekspor
Ini bagian yang nggak bisa dilewatin kalau mau main di ekspor. Berikut dokumen yang wajib kamu siapkan:
| Jenis Dokumen | Kegunaan |
| NIB (Nomor Induk Berusaha) | Bukti legalitas usaha kamu. Bisa diurus lewat OSS. |
| NPWP Perusahaan/Individu | Untuk keperluan administrasi dan pajak ekspor. |
| Invoice & Packing List | Berisi daftar dan nilai barang yang akan dikirim. |
| Phytosanitary Certificate | Surat dari Karantina Pertanian yang menyatakan produk bebas hama dan penyakit. |
| Surat Keterangan Asal Barang (SKA) | Untuk mendapatkan fasilitas bea masuk di negara tujuan. |
| Kontrak Penjualan (Sales Contract / PO) | Bukti kesepakatan antara kamu dan pembeli luar negeri. |
Kalau kamu baru mulai dan belum paham soal dokumen ini, bisa banget minta bantuan dari jasa ekspor, freight forwarder, atau Kantor Bea Cukai setempat. Mereka biasanya bantu arahin step-by-step-nya.
- Pilih Jalur dan Metode Pengiriman
Ada dua jalur utama dalam pengiriman ekspor jahe:
- Jalur laut (sea freight): Biaya murah, cocok untuk pengiriman besar, tapi butuh waktu lebih lama.
- Jalur udara (air freight): Lebih cepat, tapi ongkosnya lebih mahal. Biasanya dipilih untuk jahe segar dengan volume kecil.
Selain itu, ada dua metode ekspor yang bisa kamu pilih:
- Direct Export (ekspor langsung):
Kamu urus sendiri semua dokumen dan kirim langsung ke buyer. Cocok kalau kamu udah punya pengalaman dan buyer tetap. - Indirect Export (melalui pihak ketiga):
Kamu kerja sama dengan eksportir yang udah berpengalaman. Ini cara paling aman buat pemula, karena kamu cukup fokus di kualitas produknya aja.
- Gunakan Jasa Freight Forwarder atau Ekspedisi Ekspor
Supaya nggak pusing urus pengiriman dan bea cukai, kamu bisa kerja sama dengan freight forwarder yaitu pihak yang bantu ngurusin seluruh proses logistik ekspor, mulai dari:
- Pengambilan barang dari gudang.
- Pengemasan dan pelabelan sesuai standar ekspor.
- Pengurusan dokumen bea cukai.
- Pengiriman sampai pelabuhan tujuan.
Beberapa freight forwarder yang sering bantu UMKM ekspor antara lain: Kargo Tech, Andalin, Linc Group, dan lainnya.
- Promosikan Produk Jahe Kamu ke Buyer Luar Negeri
Biar produk kamu dikenal dan dilirik oleh calon pembeli, jangan lupa bangun kehadiran online.
Kamu bisa:
- Daftar di marketplace internasional seperti Alibaba, IndoTrading, atau Global Sources.
- Buat profil bisnis profesional di LinkedIn dan InaExport.
- Upload foto produk dengan kualitas bagus dan deskripsi yang jelas.
- Ceritakan asal-usul jahe kamu, cara panennya, dan keunggulannya dibanding produk lain.
- Tentukan Sistem Pembayaran yang Aman
Untuk transaksi internasional, pilih sistem pembayaran yang aman seperti:
- Letter of Credit (L/C) → pembayaran lewat bank yang menjamin keamanan kedua belah pihak.
- Telegraphic Transfer (TT) → pembayaran langsung antar bank, cepat tapi perlu kepercayaan tinggi.
- Escrow Account → dana ditahan pihak ketiga sampai barang diterima buyer.
Pastikan semua perjanjian tertulis dan sesuai kesepakatan, ya. Jangan asal percaya tanpa bukti dokumen.
- Bangun Reputasi dan Hubungan Jangka Panjang
Bisnis ekspor bukan cuma soal kirim barang, tapi juga membangun kepercayaan.
Buyer luar negeri lebih suka kerja sama dengan supplier yang:
- Konsisten dalam kualitas dan pengiriman.
- Responsif dalam komunikasi.
- Mau memberikan sampel dan update rutin soal stok.
Kalau kamu bisa menjaga hubungan baik, besar kemungkinan buyer akan repeat order dan bahkan rekomendasikan kamu ke rekan bisnis mereka.
Baca juga: Cara Mencari Pembeli Ekspor – Panduan Lengkap untuk Pemula
Yuk, Mulai Langkah Ekspor Kamu Bareng Go Export!
Biar perjalanan ekspor kamu lebih mudah dan terarah, kamu bisa ikut program pelatihan, workshop, dan pendampingan ekspor di Go Export.
Di sana, kamu bakal dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang siap bantu kamu dari tahap awal sampai benar-benar bisa ekspor produk sendiri!
Di program Go Export, kamu akan belajar:
- Cara menemukan dan riset pasar luar negeri.
- Strategi membangun brand ekspor yang menarik buyer internasional.
- Simulasi dokumen dan proses ekspor sesungguhnya.
- Tips praktis dari eksportir sukses Indonesia.
Daftar sekarang di Go Export dan wujudkan impian ekspor kamu dari sekarang!
Jangan tunggu nanti, karena peluang ekspor nggak datang dua kali!




