Perjanjian kerjasama antara Indonesia dan Turki yang telah dimulai sejak tahun 1950 terus mengalami peningkatan. Sekarang ini, negara Turki terkenal sebagai pusat hijab fashion dunia. Hal tersebut terwujud karena Turki selalu mengedepankan kualitas produk pakaian mereka yang akan diekspor ke negara-negara Eropa dan lainnya. Dengan begitu, konsumen selalu merasa puas akan hal ini dan menjadikan produksi pakaian muslim gaya Turki menjadi semakin terkenal dan diminati. Sebagai negara dengan persamaan produk fesyen busana muslim, Indonesia dan Turki juga memiliki kerjasama dalam bidang ini. Namun disamping itu, Turki masih membutuhkan bahan seperti benang, kain, dan sebagainya agar bisa terus melakukan produksi. Disamping bahan baku pakaian, Turki juga memiliki permintaan komoditi antara lain sebagai berikut:
- Benang katun
- Benang metalik
- Rayon filamen
- Benang Viscose
- Alas kaki
- Furniture
- Makanan dan minuman
- Ikan beku
- Biji kakao (utuh/rusak/mentah/panggang)
- Biji alumunium dan konsentratnya
- Kelapa kering
Menurut Türkiye İstatistik Kurumu atau TÜİK (Badan Statistik Turki) pada ahun 2017, ada 32 kelompok produk Indonesia yang diimpor ke Turki dari Indonesia. Kebanyakan dari produk yang diimpor adalah berbagai macam produk tekstil, agrikultur, hortikultura, kertas, rajut, kain, makanan, minuman, furniture, dan masih banyak lagi. Permintaan dari komoditi tersebut diatas juga termasuk tinggi permintaannya dan memiliki peluang besar sebagai komoditi ekspor untuk Turki sejak tiga tahun lalu.
Untuk mengetahui info ekspor lebih lanjut, silakan kunjungi http://www.goexport.org