Di Masa pandemi seperti sekarang ini, perkembangan usaha masyarakat terancam bangkrut. Seperti cerita yang dituturkan oleh Pengusaha Batik asal Bandung, Jawa Barat, Imas Soemaryani. Mengembangkan usaha dibidang fashion dimasa pandemi merupakan tantangan tersendiri baginya. Ibu Imas merasa bingung dan berpikir keras untuk mempertahankan usahanya. Hingga akhirnya ia berinovasi dan mulai beradaptasi dengan kebutuhan pasar.
Imas Soemaryani berinovasi mengalihkan produksi pakaian kondangan,acara semi formal, dan lainnya menjadi masker. Saat sejak awal WFH (Work From Home), ia juga beradaptasi dengan dirilisnya pakaian tidur dan juga dater.
Salah satu masker yang paling laris adalah masker shibori, atau biasa yang kita kenal dengan nama Tie Die. Motif Tie Die yang dipasarkannya ini mematok harga Rp. 30.000-35.000 di pasaran.
Dalam pemasarannya, Ia menggunakan berbagai macam platform. Yakni reseller dan marketplace. Punya berbagai motif dan warna membuat masker buatannya itu disukai banyak orang. Salah satunya orang-orang yang menikah memesan masker itu sebagai souvenir. Tidak hanya didalam negeri, maskernya kini sudah merambah sampai ke luar negeri seperti Malaysia hingga Amerika Serikat. Sebanyak 300 masker berhasil dikirimnya ke Amerika Serikat.
Mengutip dari kompas.com, beberapa pelaku usaha lainnya yang berhasil bertahan dimasa pandemi disarankan mengikuti kompetisi Angkasa Pura Competition. Mereka akan berbagi bagaimana caranya bertahan di masa pandemi.
Dari gagasan-gagasan para pelaku UMKM itu pula, nantinya Dinas UMKM akan membuat kebijakan tepat untuk pengembangan UMKM ke depan. Mengenai dana bantuan UMKM yang digulirkan pemerintah pusat, Iwan menjelaskan, pada gelombang 1, pihaknya mengusulkan 150.507 pelaku. Kemudian di gelombang 2 sebanyak 89.000-an. Bila ditotal, hampir 250.000 yang diusulkan.
Situasi pandemi seperti sekarang ini tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Maka dari itu para pelaku usaha diharapkan bisa memanfaaatkan platform digital sebagai marketnya. Mereka juga diharapkan bisa terus berinovasi dan beradaptasi terhadap situasi apapun.