Ditengah kondisi pandemic seperti ini, usaha beberapa orang terancam gulung tikar. Tidak terkecuali usaha kecil ataupun menengah. Pada Jumat (4/12), Presiden Joko Widodo, secara virtual melakukan seremoni pelepasan ekspor serentak produk Indonesia yang dikoordinir Kementrian Perdagangan dan disaksikan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto. Sebanyak 54 UMKM dari 133 perusahaan turut berpartisipasi dalam acara tersebut. Hal ini dinilai jadi pendorong bagi para pengusaha untuk melakukan perkembangan pada usahanya dengan dipasarkan ke pasar global.
Presiden Jokowi memerintahkan Kementrian Perdagangan (Kemendag) dan instansi terkait untuk lebih banyak memberi akses dan pendampingan kepada pelaku UMKM sehingga bisa merambah ke pasar ekspor.
Nilai ekspor UMKM tercatat mencapai USD 12,29 juta atau setara Rp 178,15 miliar. Dari 54 UMKM tersebut, 7 UMKM akan melakukan ekspor perdananya. Sedangkan, total nilai ekspor perusahaan non-UMKM dan UMKM tercatat sebesar USD 1,64 miliar atau setara Rp 23,75 triliun.
Wakil Ketua Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno mengatakan berkat acara pelepasan ekspor ini, para eksportir jadi ikut termotivasi. Bapak Presiden secara tidak langsung memberikan semangat kepada para pelaku usaha dan eksportir agar terus mengembangkan usaha-usahanya. Apalagi, jika melihat situasi sekarang yang serba sulit. Kegiatan ekspor harusnya bisa lebih ditingkatkan, maka akan meningkat pula perekonomian nasional. Dengan membaiknya ekonomi, maka akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Bapak Benny selaku Kadin bidang Perdagangan juga menambahkan bahwa kebutuhan kerja kita ada dua: Devisa dan Lapangan Kerja. Devisa dan Lapangan Kerja bisa diperbesar jika kita mampu meningkatkan ekspor itu. Terkait keterlibatan usaha mikro, kecil dan menengah, beliau juga menyarankan model pembiayaan di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bisa diperbarui. LPEI diharapkan bisa membiayai UMKM yang akan melakukan kegiatan ekspor. LPEI bisa mencontoh negara Vietnam, Malaysia, Singapura tentang bagaimana negara tersebut membiayai produk-produk UMKM untuk ekspor.
Presiden kembali mengingatkan, bahwa kegiatan ini harus dilanjutkan dan dikembangkan lebih baik lagi, bukan hanya seremonial saja. Beliau juga mengharapkan agar para pelaku usaha lebih meningkatkan kualitas produk dan lebih jeli melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar.