GOEXPORT.org, Cirebon – Hortikultura Indonesia tentunya memiliki potensi yang sangat besar dalam sektor ekspor. Hal ini didukung dengan iklim tropis yang ideal untuk menanam berbagai macam komoditi buah tropis sepanjang tahun.
Keunggulan inilah yang menjadi pesona utama untuk negara-negara importir yang tertarik dengan kualitas dan berlimpahnya jenis buah-buahan tropis Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak buah-buahan tropis Indonesia seperti salak, mangga, durian, dan rambutan yang diekspor ke berbagai negara.
Salah satu contoh yakni datang dari Provinsi Lampung yang telah sukses mengekspor buah manggis, durian, dan rambutan ke Denmark sebanyak 3,8 ton dengan total nilai sebesar Rp. 228 juta pada Jumat (31/12/2021).
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di Eropa semakin tertarik dengan komoditi buah-buahan eksotis dari Indonesia. Faktanya, jarang sekali ditemukan buah-buahan tropis di wilayah Eropa yang mana hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk dapat menembus pasar lokal di sana.
Lalu, mengapa buah-buahan tropis Indonesia banyak diminati oleh konsumen di Eropa? Yuk simak beberapa alasan utamanya di bawah ini!
1. Adanya Tren Konsumsi Buah Segar yang Unik
Di Eropa, buah-buahan tropis Indonesia yang memiliki berbagai macam jenis menjadi pilihan yang sangat menarik bagi konsumen lokal. Mereka mencari keanekaragaman khasiat dan kandungan gizi yang ada di dalam buah-buahan tersebut. Tak hanya itu, visual dan rasa yang “unik” juga menjadi salah satu alasan mereka tertarik untuk mencoba cita rasa baru.
Sebagai contoh, buah salak dengan kulit seperti sisik yang memiliki rasa manis dan tekstur yang renyah. Keunikan buah tersebut cukup menjadi alasan mengapa konsumen lokal Eropa tertarik dengan buah-buahan tropis Indonesia.
2. Gaya Hidup Sehat Masyarakat Eropa
Selain mengikuti tren konsumsi tren buah yang “unik”, masyarakat Eropa pun menyadari betapa pentingnya untuk menerapkan gaya hidup sehat dari mengonsumsi buah-buahan segar. Indonesia terkenal dengan buahan-buahan tropis yang kaya akan vitamin C, antioksidan, serat, beta-karoten, dan kandungan gizi lainnya.
Kesadaran akan pola makan sehat di Eropa, terutama di kalangan konsumen muda, menjadikan buah tropis sebagai pilihan yang ideal. Tren ini tercermin dalam laporan Statista yang menunjukkan peningkatan konsumsi makanan sehat hingga 12% per tahun di Uni Eropa.
3. Keunikan Rasa dan Kualitas
Tak luput dari keunggulan manfaat yang didapat saat mengonsumsi buah-buahan tersebut, terbukti bahwa keunikan rasa dan kualitas juga kesegaran buah menjadi salah satu alasan buah tropis Indonesia begitu banyak diminati oleh masyarakat Eropa.
Buah-buahan tropis Indonesia menawarkan cita rasa yang eksotis dan berbeda dari buah-buahan yang umum dijumpai di Eropa. Mulai dari cita rasa manis yang baru, kesegaran daging buah, dan terkadang asam yang khas membuat konsumen Eropa jatuh cinta dengan cita rasa tersebut.
4. Permintaan Tinggi untuk Produk Alami dan Organik
Dengan semakin banyaknya konsumen lokal Eropa yang beralih ke pola makan berbasis tanaman dan menghindari makanan olahan, semakin tinggi juga permintaan konsumsi terhadap produk pertanian, terutama yang berlabel organik. Indonesia telah meningkatkan praktik budidaya buah secara organik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar ini. Misalnya, eksportir nanas asal Lampung yang sudah memiliki sertifikasi organik dari badan Internasional seperti EU Organic Certification.
Selain itu, penelitian dari International Trade Centre (2022) mencatat bahwa produk organik memiliki peluang pasar yang terus berkembang di Eropa dengan nilai pertumbuhan tahunan sekitar 6-8%.
5. Adaptasi Konsumsi Buah dengan Selera Lokal
Tidak hanya tren konsumsi buah-buahan segar, ternyata warga lokal Eropa juga tidak ingin melewatkan kesempatan untuk dapat beradaptasi terhadap rasa lokal buah-buahan tropis Indonesia.
Pelaku ekspor Indonesia telah berinovasi dalam memproses buah tropis menjadi produk yang lebih mudah diterima oleh konsumen Eropa. Sebagai contoh, durian beku dan pasta durian yang diproses tanpa mengurangi rasa asli dan aroma yang khas. Lalu ada nanas, salak dan mangga yang diolah menjadi jus, selai, dan juga snack kering, sesuai permintaan pasar Eropa.
Sebuah studi oleh European Food Journal (2021) menunjukkan bahwa buah tropis olahan memiliki daya tarik yang lebih besar di Eropa karena kemasan yang praktis dan umur simpan yang lebih lama.
6. Budaya Globalisasi Tren Makanan Asia
Tren kuliner Asia, termasuk buah-buahan tropis, semakin populer di kalangan masyarakat Eropa. Ada beberapa kuliner Asia yang menggunakan buah tropis sebagai bahan utama—seperti bubble tea, smoothie bowl, atau dessert khas Asia. Dengan populernya street food tersebut, permintaan terhadap buah-buahan tropis dari Indonesia juga semakin tinggi.
Sebuah survei dari Taste Tomorrow (2023) mengungkapkan bahwa 8 dari 10 konsumen Eropa lebih tertarik untuk mencoba makanan atau bahan makanan baru yang diperkenalkan melalui tren kuliner global tersebut.
7. Kesadaran akan Keanekaragaman Hayati
Tak hanya mementingkan gizi dan kualitas rasa, konsumen Eropa yang peduli lingkungan juga sering memilih produk yang mendukung keberlanjutan produksi. Buah-buahan tropis Indonesia, yang berasal dari sistem agroforestri (seperti kebun campuran), dianggap ramah lingkungan. Sistem ini tidak hanya mendukung petani lokal, tetapi juga menjaga keanekaragaman hayati.
Menurut laporan WWF (2022), produk hasil agroforestri lebih banyak diminati oleh konsumen lokal Eropa karena dipercaya dapat mengurangi emisi karbon dibandingkan pertanian monokultur.
Dengan kekayaan alam yang dimiliki, terutama dalam sektor hortikultura, Indonesia memiliki posisi strategis dalam memenuhi kebutuhan pasar global, termasuk Eropa. Tak hanya diminati karena keunikan rasanya, buah-buahan tropis Indonesia juga laris di pasaran Eropa karena beragam manfaat kesehatan dan keberlanjutan produksinya.
Didukung oleh penelitian, pemeliharaan kualitas, inovasi teknologi, dam campur tangan efek globalisasi yang mendunia semakin memperkuat dan memperluas peluang ekspor buah-buahan tropis di pasar Eropa.
Kini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri buah tropis Internasional. Maka dari itu, terus tingkatkan pengetahuan dan kualitas produk agar dapat menjadi eksportir buah-buahan tropis Indonesia yang sukses merajai wilayah Eropa dan dunia.