Pameran dagang Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 yang berlangsung sejak tanggal 10-16 November sukses mencatat transaksi sebesar $US 1.2 Miliar. Trade Expo Indonesia adalah sebuah pameran dagang tahunan di Indonesia yang biasanya diadakan di JIExpo, Kemayoran, Jakarta selama lebih dari 30 tahun. Namun, sejak 2017 tempatnya dipindah ke ICE di BSD City, Jakarta Raya.
Ditengah Pandemi COVID-19, Pameran tahunan ini digelar secara virtual. Pameran Dagang terbesar ke-35 RI ini berlangsung selama 10-16 November 2020 dan berakhir masa penayangan virtual showcase-nya kemarin, 10 Desember. Totalan transaksi tersebut telah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar US$ 1 Miliar.
Menurut Menteri Perdagangan,Bapak Agus Suparmanto mengungkapkan bahwa Pameran Dagang ini berjalan dengan cukup baik, walaupun ada sedikit tantangan yang dihadapi, namun hal itu tidak mematahkan semua tim untuk terus meningkatkan ekspor apalagi dimasa pandemic seperti ini. Pameran Dagang TEI-VE sukses menghadirkan 690 exhibitors atau pelaku usaha dan sebanyak 7.459 buyers. Para buyers tersebut meliputi 3.352 buyers dari 127 negara mitra dagang dan 4.107 buyers lokal.
Transaksi investasi senilai USD 110 juta dengan dua ngeara yaitu Jepang sebesar USD 100 juta untuk produk palm oil effluents-POME dan Mesir sebesar USD 10 juta untuk produk joint venture.
Adapun 15 negara terbesar yang melakukan transaksi pada TEI ke-35 adalah RRT senilai USD 505,01 juta, Jepang USD 224,20 juta, Mesir USD 147,20 juta, Australia USD 95,42 juta, Malaysia USD 21,40 juta, Belanda USD 19,34 juta, Filipina USD 16,01 juta, Jerman USD 14,78 juta, Amerika Serikat USD 10,62 juta, India USD 9,49 juta, Taiwan USD 6,87 juta, Brasil senilai USD 5,77 juta, Korea Selatan senilai USD 4,00 juta, Singapura senilai USD 3,73 juta, dan Hong Kong USD 2,00 juta.
Negara dengan jumlah kontrak dagang terbesar sampai hari terakhir yakni Jepang (US$ 323,19 juta), Australia(US$ 94,22 juta), Mesir (US$ 84 juta), Malaysia(US$ 21,39 juta), dan Filipina (US$ 16 juta).
Prediksi tentang tahun 2021, kemungkinan yang terjadi adalah kita masih dihadapi oleh masa sulit karena pandemic Covid-19 dan resesi akan terjadi di seluruh negara termasuk Indonesia. Bapak Agus Suparmanto selaku Menteri Perdagangan berharap bahwa hasil yang diperoleh TEI ini dapat terus berkelanjutan, dan dapat meningkatkan penerobosan ekspor nonmigas.