Tahu dan tempe adalah makanan lokal Indonesia yang juga terkenal di berbagai negara. Selain lezat dan punya harga yang terjangkau di Indonesia, makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini juga punya kandungan gizi yang sangat tinggi.
Popularitas Tahu dan Tempe tidak hanya dicicipi oleh negara-negara tetangga, tapi juga sampai Amerika. Salah satu produsen tempe di kota Asheville, North Carolina yakni ‘Smiling Harah Tempeh’ memproduksi dan memasarkan tempe ke restoran dan toko bahan makanan yang ada di Amerika. Di salah satu supermarket di Amerika harganya sekitar Rp 44.500 sampai Rp 60.000 per kemasan.
Popularitas tempe di luar negeri sudah tak bisa diragukan lagi. Beberapa artis hingga kepala negara bahkan suka makan tempe. Mengikuti gaya hidup vegan yang kini menjadi tren di banyak negara, menjadikan Tempe dan Tahu jadi pilihan yang tepat sebagai sumber protein. Hal ini juga dituturkan oleh seorang vegan asal Australia bernama Max. Max mengatakan bahwa tempe adalah pengganti daging yang sangat baik. Kini teman-temannya yang non-vegetarian di Australia mulai melirik tempe. Max bahkan mengatakan pasar tempe di Australia terbuka lebar dan ia tertarik untuk belajar membuat tempe. Perintis usaha tempe di Bali Initempe, Benny Santoso mengakui peminat tempe terutama dari luar negeri sangat banyak. Tiga kali mengadakan workshop tentang tempe sekitar 70 persennya orang luar negeri.
Cerita lainnya dituturkan oleh seorang pecinta tempe di luar negeri. Ia rela memproduksi tempe sendiri. Cita rasanya yang sederhana dan nikmat membuat warga dunia jatuh cinta hingga penikmatnya pun semakin banyak. Pecinta tempe di luar negeri bahkan menjuluki tempe sebagai ‘magic food’ alias makanan ajaib. Harga tempe di Eropa bisa mencapai 1,8 Euro atau setara dengan Rp. 30.500/potong kecilnya. Dan ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.