Vietnam adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara dengan ibu kota Hanoi. Vietnam terletak di negara paling timur di Semenanjung Indochina di Asia Tenggara. Vietnam berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, Laos di sebelah barat laut, Kamboja di sebelah barat daya dan di sebelah timur terbentang Laut China Selatan. Terkenal dengan sebutan Lumbung Padi Asia, Vietnam jadi penghasil beras terbesar di dunia.
Mengutip dari detik.com, Vietnam mulai membeli biji-bijian dari saingannya India untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade. Pembelian tersebut membuat ketatnya pasokan di Asia dan dapat menaikan harga beras pada 2021. Hal itu memaksa pembeli beras tradisional dan Thailand dan Vietnam untuk beralih ke India, sebagai pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.
Pedagang India telah melakukan kontrak untuk mengekspor 70.000 ton beras pecah 100% untuk pengiriman Januari dan Februari. Harga yang disepakati sekitar US$ 310 atau Rp 4,2 juta (kurs Rp 13.800/US$) per ton dengan basis free-on-board (FOB).
Presiden Asosiasi Eksportir Beras B.V. Khrisna Rao mengatakan bahwa ini adalah kali pertama India mengekspor beras ke Vietnam. Harga India yang terjangkau sangat memungkinkan untuk di ekspor.
Beras Vietnam dengan tingkat pecah 5% ditawarkan sekitar US$ 500-505 atau Rp 6,9 juta per ton, jauh lebih mahal dibanding dengan harga India US$ 381-387 atau Rp 5,3 juta per ton.
Menurunnya pasokan dan berlanjutnya pembelian Filipina mengangkat harga ekspor beras Vietnam ke level tertinggi baru dalam sembilan tahun. Berdasarkan data Kantor Statistik Umum pemerintah, total produksi padi Vietnam pada 2020 turun 1,85% menjadi 42,69 juta ton, setara dengan sekitar 21,35 juta ton beras.
Sebagai informasi, India menjadi salah satu negara importir beras untuk Indonesia juga. Untuk memenuhi kebutuhan lebaran, pemerintah melakukan impor beras sebesar 500.000 ton dengan India, Pakistan, Vietnam dan Thailand sebagai jajaran negara asalnya.