goexport.org – Kalau kamu punya usaha briket dan mulai kepikiran buat ekspansi ke luar negeri, itu langkah yang keren banget! Permintaan briket, terutama briket arang dari tempurung kelapa, lagi tinggi banget di pasar global. Negara-negara seperti Jepang, Korea, Jerman, dan Timur Tengah jadi tujuan utama ekspor karena mereka lebih suka energi ramah lingkungan. Nah, biar nggak bingung harus mulai dari mana, berikut panduan lengkap tentang cara ekspor briket mulai dari syarat, dokumen, sampai tips biar ekspor kamu lancar dan cuan maksimal!
Ekspor Briket
Sebelum lanjut lebih dalam, yuk kita bahas dulu apa sih sebenarnya ekspor briket itu?
Secara sederhana, ekspor briket adalah kegiatan menjual atau mengirim produk briket dari Indonesia ke negara lain untuk tujuan perdagangan. Jadi, kamu sebagai produsen atau penjual di Indonesia, mengirimkan briket ke pembeli (buyer) di luar negeri yang sudah melakukan pemesanan.
Nah, briket sendiri merupakan bahan bakar padat yang terbuat dari sisa-sisa organik, seperti tempurung kelapa, serbuk gergaji, sekam padi, atau limbah biomassa lainnya. Setelah melalui proses pengeringan dan pemadatan, jadilah produk yang padat, praktis, dan mudah dibakar makanya banyak dipakai buat pemanggang (barbecue), pemanas ruangan, sampai industri.
Jadi kalau disimpulkan, ekspor briket itu artinya kamu menjual energi ramah lingkungan hasil olahan limbah alam ke pasar internasional.
Selain menguntungkan secara ekonomi, kegiatan ini juga punya nilai keberlanjutan karena ikut mendukung penggunaan energi hijau dan pengurangan limbah.
Kenapa Ekspor Briket Jadi Peluang Menarik?
Ada beberapa alasan kenapa banyak pelaku usaha mulai melirik ekspor briket:
- Bahan baku melimpah di Indonesia
Indonesia kaya akan tempurung kelapa dan limbah biomassa lainnya — bahan dasar briket paling diminati dunia. - Permintaan global tinggi
Negara-negara maju lagi gencar beralih ke bahan bakar ramah lingkungan. Briket jadi alternatif ideal pengganti batu bara. - Nilai jual tinggi di pasar ekspor
Kalau di dalam negeri harga briket bisa puluhan ribu per kilo, di pasar ekspor bisa naik berkali lipat tergantung kualitas dan negara tujuan. - Proses produksi mudah dikembangkan
Dengan peralatan sederhana dan standar mutu yang jelas, usaha briket bisa dikembangkan dari skala UMKM sampai industri besar. - Dukungan pemerintah cukup kuat
Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan dan LPEI (Indonesia Eximbank) aktif bantu pelaku UMKM masuk pasar ekspor.
Jadi, selain bantu ekonomi lokal, ekspor briket juga membuka peluang besar buat kamu jadi eksportir sukses dengan modal yang relatif terjangkau.
Cara Ekspor Briket dari Awal Sampai Terkirim
Berikut panduan lengkapnya:
- Tentukan Jenis Briket yang Akan Diekspor
Langkah pertama, kamu harus tahu dulu jenis briket apa yang mau kamu ekspor. Biasanya ada dua tipe yang paling banyak diminati pasar luar negeri:
- Briket arang tempurung kelapa – lebih populer untuk keperluan BBQ, nargile (shisha), atau pemanas ruangan.
- Briket biomassa – cocok buat kebutuhan industri yang butuh bahan bakar alternatif.
Setiap jenis briket punya pasar dan standar kualitas sendiri, jadi pastikan kamu tahu siapa target pembelinya dan apa yang mereka butuhkan.
- Siapkan Badan Usaha dan Legalitas Ekspor
Biar bisa ekspor secara resmi, kamu wajib punya identitas usaha yang legal.
Berikut yang perlu kamu siapin:
- Badan usaha: CV, PT, atau koperasi.
- Nomor Induk Berusaha (NIB) dari sistem OSS.
- Nomor HS Code (Harmonized System Code) untuk klasifikasi produk ekspor.
- Terdaftar di INATRADE (Kementerian Perdagangan).
Dengan semua legalitas ini, kamu udah sah disebut eksportir dan bisa bertransaksi lintas negara tanpa hambatan.
- Cari dan Jalin Kerjasama dengan Buyer Luar Negeri
Langkah berikutnya adalah menemukan buyer yang mau beli briket kamu. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba:
- Gabung di platform B2B seperti Alibaba, TradeKey, atau Made-in-China.
- Ikut pameran dagang internasional (offline maupun virtual).
- Manfaatkan media sosial dan website resmi untuk promosi.
- Bergabung dengan komunitas eksportir Indonesia di Facebook atau LinkedIn.
Proses ini memang butuh waktu dan kepercayaan, jadi pastikan kamu punya profil usaha dan katalog produk yang profesional.
- Buat Penawaran dan Negosiasi Kontrak
Begitu ada calon buyer, kamu bisa kirimkan penawaran harga (quotation) yang berisi detail produk, harga, minimum order, dan metode pengiriman.
Setelah buyer setuju, kamu akan mendapatkan Purchase Order (PO) atau kontrak dagang resmi.
Ingat, semua perjanjian harus tertulis dengan jelas termasuk soal pembayaran, waktu pengiriman, dan standar kualitas briket. Ini penting banget buat menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
- Produksi, Pengemasan, dan Quality Control
Selanjutnya, kamu bisa mulai produksi sesuai jumlah dan spesifikasi yang diminta buyer.
Pastikan setiap batch briket sudah melalui uji kualitas agar hasilnya konsisten.
Beberapa poin penting yang diperhatikan buyer:
- Kadar air rendah (maksimal 8%).
- Nilai kalori tinggi.
- Tidak mudah hancur atau berdebu.
- Warna seragam dan mudah menyala.
Untuk pengemasan, gunakan karung kraft, box karton, atau jumbo bag yang kuat dan rapi. Buyer luar negeri biasanya juga minta label produk yang jelas, termasuk asal negara dan berat bersih.
- Urus Dokumen Ekspor
Ini bagian yang kadang bikin bingung pemula, tapi sebenarnya simpel kalau kamu udah tahu alurnya.
Berikut dokumen yang wajib disiapkan sebelum barang dikirim:
- Invoice dan Packing List.
- Bill of Lading (B/L) dari perusahaan pelayaran.
- Certificate of Origin (COO) dari KADIN.
- Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea Cukai.
- Hasil uji laboratorium (kalau diminta buyer).
Kamu bisa mengurus semua ini sendiri, atau kalau mau lebih praktis, pakai jasa freight forwarder yang sudah berpengalaman di bidang ekspor briket.
- Kirim Barang dan Lakukan Custom Clearance
Barang yang udah dikemas dikirim ke pelabuhan untuk proses custom clearance.
Setelah semua dokumen dicek dan disetujui Bea Cukai, barang kamu resmi bisa berangkat ke negara tujuan.
Buyer biasanya akan menerima barang dan melakukan pembayaran sesuai perjanjian (bisa lewat LC, TT, atau metode lainnya).
- Pantau Pengiriman dan Jaga Komunikasi dengan Buyer
Meski barang sudah dikirim, hubungan dengan buyer tetap harus dijaga.
Pastikan kamu selalu update soal status pengiriman dan siap bantu kalau ada kendala. Kalau buyer puas, besar kemungkinan mereka bakal order ulang atau bahkan bantu promosi ke pembeli lain.
Saatnya UMKM Indonesia Go Global Lewat Ekspor Briket
Nah, sekarang kamu udah paham kan gimana cara ekspor briket dari nol sampai bisa kirim ke luar negeri?
Tapi kalau kamu masih bingung harus mulai dari mana tenang aja, kamu nggak perlu jalan sendiri.
Sekarang udah ada Go Export, program yang siap bantu kamu dari tahap pelatihan ekspor, pendanaan, sampai pendampingan bisnis supaya usaha kamu siap tembus pasar internasional.
Jadi, daripada cuma jadi penonton, yuk ambil langkah pertama menuju ekspor!
Daftar sekarang di Go Export dan dapatkan bimbingan langsung dari para ahli ekspor Indonesia.
Bangun bisnis briketmu, buka peluang pasar baru, dan jadilah bagian dari UMKM yang sukses mendunia!