goexport.org – Pernah kepikiran nggak sih, kalau daun kelor yang sering dianggap tanaman “biasa” di pekarangan rumah ternyata punya nilai jual tinggi di pasar internasional? Yup! Sekarang daun kelor Indonesia lagi naik daun. Banyak negara seperti Jepang, Amerika, hingga Jerman mulai melirik kelor sebagai bahan herbal alami yang kaya manfaat. Nah, kalau kamu tertarik buat ikutan cuan dari tren ini, yuk bahas cara ekspor daun kelor ke luar negeri dengan langkah yang gampang dimengerti!
Baca juga: Panduan Cara Ekspor Barang ke Luar Negeri untuk Pemula!
Kenali Potensi dan Kualitas Daun Kelor
Sebelum kamu buru-buru mikirin cara kirim produk ke luar negeri, langkah pertama yang paling penting adalah memahami potensi dan kualitas daun kelor itu sendiri. Percaya deh, pembeli luar negeri itu sangat selektif. Mereka bukan cuma lihat harga, tapi juga nilai tambah dari produk yang kamu tawarkan.
Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal sebagai “superfood” di banyak negara karena kandungan nutrisinya yang luar biasa. Daunnya kaya vitamin A, C, kalsium, zat besi, hingga antioksidan tinggi makanya permintaannya terus meningkat untuk bahan makanan sehat, suplemen, dan produk kecantikan alami.
Nah, supaya produkmu bisa bersaing di pasar internasional, pastikan kamu memperhatikan beberapa hal penting berikut:
- Kebersihan dan Cara Panen
Pembeli luar negeri biasanya hanya mau menerima daun kelor kering yang higienis dan bebas pestisida. Jadi, dari awal proses budidaya sudah harus dilakukan secara bersih dan alami.
Gunakan lahan yang jauh dari polusi, air bersih, dan hindari penggunaan bahan kimia berlebihan. Panen juga sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat daun masih segar, lalu dikeringkan dengan suhu rendah agar kandungan nutrisinya tetap terjaga.
- Warna dan Tekstur
Khusus untuk produk bubuk daun kelor (moringa powder), warna hijau cerah adalah tanda utama kualitas bagus.
Kalau warnanya kusam atau kecokelatan, pembeli bisa langsung menolak karena menandakan proses pengeringan yang kurang baik. Selain itu, tekstur bubuk juga harus halus dan tidak menggumpal ini menunjukkan bahwa proses penggilingan dilakukan dengan benar.
- Sertifikasi dan Uji Laboratorium
Di dunia ekspor, sertifikasi adalah bentuk kepercayaan. Pembeli luar negeri ingin memastikan produk yang mereka beli benar-benar aman dan berkualitas.
Beberapa sertifikasi yang bisa kamu pertimbangkan antara lain:
- Sertifikat Organik (dari lembaga seperti USDA Organic, EU Organic, atau OneCert)
- Sertifikat Halal (kalau targetmu negara mayoritas Muslim)
- Uji Laboratorium untuk memastikan tidak ada kandungan logam berat, bakteri, atau residu pestisida.
Mendapatkan sertifikasi memang butuh waktu dan biaya, tapi efeknya luar biasa. Produkmu jadi lebih kredibel, dan harganya bisa naik berkali lipat di pasar luar negeri.
- Kualitas Konsisten
Satu hal yang sering dilupakan Cara Ekspor Daun Kelor adalah konsistensi kualitas. Pembeli luar negeri nggak cuma mau satu kali beli, mereka ingin kerjasama jangka panjang.
Kalau setiap batch produkmu punya standar rasa, warna, dan aroma yang sama, mereka akan lebih percaya dan loyal. Di sinilah pentingnya punya SOP (Standar Operasional Prosedur) yang jelas dari proses panen sampai pengemasan.
Tentukan Bentuk Produk yang Mau Diekspor

Daun kelor bisa dijual dalam berbagai bentuk, tergantung kebutuhan pasar:
- Daun kering utuh – biasanya untuk teh atau bahan baku herbal.
- Bubuk daun kelor (Moringa powder) – populer di industri suplemen dan kosmetik.
- Ekstrak daun kelor – untuk kebutuhan farmasi dan produk kecantikan.
Sebelum produksi besar-besaran, riset dulu mana yang paling laku di pasar tujuanmu.
Urus Perizinan dan Dokumen Ekspor

Namanya juga Cara Ekspor Daun Kelor, pasti butuh dokumen legal supaya bisa lolos bea cukai. Beberapa dokumen penting yang wajib disiapkan antara lain:
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Nomor Induk Berusaha (NIB)
- Sertifikat Karantina Tumbuhan dari Balai Karantina Pertanian
- Invoice, packing list, dan Bill of Lading
- Kalau mau lebih dipercaya pembeli luar negeri, bisa juga tambahkan Sertifikat Organik atau Halal.
Kalau kamu pemula, bisa juga minta bantuan export agent atau freight forwarder supaya prosesnya lebih gampang.
Cari Pembeli Luar Negeri
Nah, ini bagian paling seru — cari pembeli!
Kamu bisa mulai dari:
- Platform B2B internasional seperti Alibaba, Tradewheel, atau Global Sources
- Pameran ekspor atau event perdagangan
- Media sosial dan website (banyak buyer yang cari produk lewat Instagram dan LinkedIn juga lho!)
Pastikan kamu tampil profesional. Buat profil usaha yang rapi, cantumkan foto produk berkualitas tinggi, dan tulis deskripsi yang informatif.
Siapkan Pengemasan dan Pengiriman
Kemasan harus rapi, aman, dan sesuai standar negara tujuan. Misalnya:
- Gunakan kemasan food grade untuk daun kelor kering atau bubuk.
- Pastikan ada label yang jelas (nama produk, berat, asal, tanggal produksi, dan expired).
- Pilih metode pengiriman: via udara (lebih cepat) atau via laut (lebih murah untuk volume besar).
Hitung Biaya dan Keuntungan
Sebelum deal dengan buyer, pastikan kamu udah menghitung semua biaya seperti:
- Produksi dan pengeringan
- Pengemasan
- Biaya dokumen dan karantina
- Ongkos kirim
Setelah itu, baru tentukan harga jual. Supaya nggak rugi, tambahkan margin keuntungan minimal 20–30% dari total biaya.
Jaga Konsistensi dan Bangun Reputasi
Dalam bisnis ekspor, reputasi itu segalanya. Pembeli luar negeri lebih suka bekerja sama dengan supplier yang konsisten, profesional, dan bisa dipercaya. Karena itu, kamu perlu memperhatikan beberapa hal penting berikut supaya bisnismu bisa bertahan lama dan dipercaya buyer internasional:
- Jaga Kualitas Produk Tetap Stabil
Pastikan setiap batch daun kelor memiliki warna, aroma, dan tekstur yang sama. Gunakan standar produksi (SOP) mulai dari proses panen, pengeringan, hingga pengemasan. Konsistensi ini akan membuat buyer yakin kalau kamu supplier yang serius dan punya kualitas tinggi. - Respons Cepat dan Profesional
Jangan biarkan buyer menunggu terlalu lama. Balas pesan secepat mungkin, jawab pertanyaan dengan jelas, dan berikan informasi update pengiriman secara rutin. Respons yang cepat mencerminkan profesionalitas dan niat baik dalam menjaga kerja sama jangka panjang. - Penuhi Pesanan Tepat Waktu
Pengiriman yang terlambat bisa merusak kepercayaan buyer. Jadi, pastikan semua pesanan dikirim sesuai jadwal. Kalau ada kendala, komunikasikan sejak awal agar buyer tetap merasa dihargai. - Bangun Hubungan Jangka Panjang
Buyer luar negeri suka supplier yang konsisten, jadi tunjukkan komitmenmu dengan menjaga kualitas dan pelayanan terbaik. Kalau mereka puas, repeat order dan kontrak ekspor jangka panjang bukan hal yang mustahil.
Baca juga: Cara Ekspor Barang ke Luar Negeri – Syarat, Dokumen & Tips!
Mau Tau Lebih Dalam Tentang Dunia Ekspor?
Nah, kalau kamu masih baru di dunia ekspor dan pengin belajar lebih dalam, gabung aja bareng komunitas GoExport!
Kamu bisa ikut pelatihan, workshop, dan pendampingan step by step bareng para mentor berpengalaman yang siap bantu produkmu tembus pasar internasional.
Yuk, daftar sekarang dan mulai perjalanan ekspormu bareng GoExport!




