goexport.org – Siapa sangka, tanaman yang dulu dianggap makanan kampung seperti singkong sekarang malah bisa jadi ladang cuan dari pasar global. Permintaan singkong dari luar negeri terus meningkat, apalagi untuk bahan baku industri makanan, pakan ternak, hingga energi terbarukan seperti bioetanol. Nah, kalau kamu punya akses ke hasil panen singkong yang melimpah, ini saatnya belajar cara ekspor singkong biar bisa ikut rebut peluangnya.
Baca juga: Begini Cara Ekspor Minyak Nilam Indonesia Banyak Dicari Dunia
Kenali Potensi Pasar Singkong Dunia
Sebelum kamu melangkah jauh ke tahap ekspor, hal paling penting adalah mengenali pasar global yang paling membutuhkan singkong. Jangan asal kirim, tapi pahami dulu siapa pembelinya, seberapa besar permintaannya, dan produk jenis apa yang paling diminati. Dengan begitu, kamu bisa menyusun strategi ekspor yang tepat sasaran dan menguntungkan.
Negara Tujuan Ekspor Singkong yang Punya Permintaan Tinggi

Berikut beberapa negara yang saat ini menjadi pasar utama untuk ekspor singkong dan turunannya:
- Tiongkok (China)
- Salah satu importir singkong terbesar di dunia.
- Digunakan sebagai bahan baku pati, bioetanol, dan pakan ternak.
- Kualitas yang mereka cari biasanya singkong kering dengan kadar air rendah.
- Vietnam
- Selain jadi produsen, Vietnam juga sering impor singkong untuk pengolahan industri dan ekspor ulang.
- Negara ini punya sistem logistik yang cepat, jadi cocok dijadikan mitra jangka panjang.
- Korea Selatan & Jepang
- Permintaan lebih banyak untuk tepung tapioka dan produk olahan pangan.
- Mereka sangat memperhatikan standar kebersihan dan kualitas produk.
- Nigeria, Ghana, dan Kamerun (Afrika Barat)
- Negara-negara ini menjadikan singkong sebagai makanan pokok dan bahan industri.
- Pasarnya besar, tapi biasanya mencari harga kompetitif dengan volume besar.
- Uni Eropa (terutama Belanda dan Jerman)
- Cenderung mencari produk organik dan olahan berkualitas tinggi.
- Cocok untuk eksportir yang sudah punya sertifikasi mutu internasional.
Jenis Produk Singkong yang Laris di Pasar Global

Jangan terpaku cuma pada singkong mentah. Faktanya, produk olahan singkong justru punya nilai jual lebih tinggi dan lebih tahan lama untuk dikirim ke luar negeri. Berikut beberapa bentuk produk yang diminati:
- Tepung Tapioka (Cassava Starch): bahan utama industri makanan dan minuman.
- Singkong Kering / Dried Cassava Chips: banyak digunakan untuk pakan ternak dan bahan bioetanol.
- Pati Singkong (Cassava Flour): alternatif gluten-free untuk industri roti dan makanan sehat.
- Keripik Singkong (Cassava Snack): permintaan tinggi di pasar Eropa dan Amerika karena tren makanan alami.
- Bioetanol dari Singkong: energi terbarukan yang banyak dicari oleh negara industri besar.
Cara Mengetahui Negara Mana yang Paling Banyak Impor Singkong

Biar kamu nggak nebak-nebak, lakukan riset pasar ekspor singkong dengan memanfaatkan situs dan sumber data berikut:
- ๐ Trademap.org:
Situs resmi dari International Trade Centre (ITC) yang menampilkan data ekspor-impor setiap negara, lengkap dengan volume dan nilai transaksi. - ๐งพ Export.gov:
Cocok untuk mencari informasi peraturan ekspor, peluang pasar, hingga panduan negara tujuan. - ๐ UN Comtrade Database:
Menyediakan data perdagangan internasional dengan rincian produk berdasarkan kode HS (Harmonized System). - ๐๏ธ Kementerian Perdagangan & Bea Cukai Indonesia:
Bisa jadi sumber informasi tambahan untuk peraturan, tarif ekspor, dan dukungan pemerintah.
Tips Menentukan Pasar Tujuan Ekspor Singkong
Supaya kamu nggak salah langkah, berikut beberapa tips menentukan pasar ekspor yang cocok:
- Perhatikan regulasi impor tiap negara. Beberapa negara punya syarat ketat soal sertifikasi dan keamanan pangan.
- Fokus ke negara dengan permintaan stabil. Jangan hanya kejar harga tinggi, tapi pilih pasar dengan kebutuhan jangka panjang.
- Sesuaikan jenis produk dengan pasar. Misalnya, Tiongkok lebih suka chip singkong, sementara Eropa lebih mencari tepung tapioka.
- Bangun komunikasi dengan buyer lokal. Banyak peluang ekspor datang dari relasi yang baik dan konsisten.
Siapkan Legalitas Usaha
Langkah berikutnya, pastikan usahamu legal dan terdaftar secara resmi. Buat yang baru mulai, minimal kamu punya:
- NIB (Nomor Induk Berusaha) dari OSS (Online Single Submission)
- SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
- TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
- Surat Keterangan Asal (SKA) saat ekspor nanti
Kalau kamu kerja sama dengan petani lokal, pastikan juga singkong yang dikirim sudah memenuhi standar mutu ekspor, seperti kadar air, kebersihan, dan ukuran.
Temukan Buyer Luar Negeri
Langkah penting dalam cara ekspor singkong berikutnya adalah mencari buyer atau pembeli dari luar negeri. Kamu bisa mulai dari:
- Platform B2B seperti Alibaba, Indiamart, TradeKey, atau Made-in-China
- Ikut pameran dagang internasional (offline maupun online)
- Gabung ke asosiasi eksportir atau komunitas UMKM ekspor di Indonesia
Kuncinya, jangan cuma jual harga murah, tapi juga tunjukkan kualitas dan konsistensi pasokan. Buyer luar negeri lebih percaya sama eksportir yang profesional dan bisa menjaga standar produk.
Urus Dokumen Ekspor
Kalau sudah ada pembeli, sekarang waktunya ngurus dokumen ekspor. Biasanya, kamu perlu menyiapkan:
- Invoice & Packing List
- Bill of Lading (B/L) dari pihak pelayaran
- Surat Keterangan Asal (SKA)
- Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) lewat Bea Cukai
- Health Certificate (kalau diminta negara tujuan)
Kamu bisa bekerja sama dengan freight forwarder biar nggak pusing ngurus semua sendiri. Mereka akan bantu mulai dari pengiriman, dokumen, sampai urusan bea cukai.
Pastikan Kualitas Singkong
Buyer luar negeri nggak mau asal barang murah yang mereka cari adalah produk berkualitas konsisten. Pastikan singkong kamu:
- Segar dan tidak busuk
- Bersih dari tanah atau kotoran
- Dikeringkan dengan baik (kalau bentuknya chip/dry cassava)
- Dikemas rapi sesuai standar ekspor
Kalau kamu bisa jaga kualitas, kemungkinan besar buyer bakal order lagi secara rutin. Nah, di sinilah aliran cuannya mulai stabil.
Hitung Biaya dan Keuntungan
Sebelum kirim barang, jangan lupa hitung semua biaya dengan detail, mulai dari pembelian singkong, biaya pengeringan, pengepakan, transportasi, sampai ongkos kirim internasional. Setelah itu, tentukan harga jual yang kompetitif tapi tetap kasih margin keuntungan.
Kamu juga bisa pakai skema pembayaran aman seperti Letter of Credit (L/C) biar transaksi dengan buyer luar negeri lebih terjamin.
Kembangkan Produk Olahan
Kalau kamu udah nyaman ekspor singkong mentah, coba naik level dengan menjual produk olahan seperti:
- Tepung tapioka
- Singkong kering (dried cassava chips)
- Pati singkong
- Keripik singkong organik
Nilai jualnya bisa naik berkali-kali lipat, dan kamu bisa punya branding sendiri di pasar global.
Sekarang kamu sudah tahu bagaimana cara mengenali potensi pasar singkong dunia sebelum mulai ekspor.ย
Baca juga: Cara Membuat Briket Kualitas Ekspor – Resep, Alat, dan Tips!
Yuk Jelajahi Dunia Ekspor!
Kalau kamu pengin serius terjun ke dunia ekspor tapi masih bingung mulai dari mana, jangan jalan sendirian. Yuk, ikut pelatihan, workshop, dan pendampingan ekspor bareng para mentor berpengalaman di GO EXPORT!ย
Daftar sekarang di GO EXPORT dan wujudkan impian jadi eksportir sukses dari produk lokalmu sendiri!




